Lion Air Nabrak Tiang Listrik
Lion Air Nabrak Tiang Listrik. Lion Air Nabrak Tiang Listrik. Maskapai penerbangan Lion Air kembali
mengalami insiden. Kali ini Lion Air JT-633 tujuan Bengkulu-Jakarta
batal terbang karena sayapnya menabrak tiang listrik di bandara
Fatmawati Soekarno, Bengkulu, hingga mengalami kerusakan parah.
Menanggapi insiden tersebut, Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, insiden seperti ini bisa menimpa seluruh maskapai. Sehingga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pihak maskapai Lion Air.
“Bisa (menimpai semua maskapai, Red) kalau saya lihat Lion lagi apes aja,” ujar Alvin.
Lebih lanjut Alvin menuturkan, lahan parkir (apron) bandara Fatmawati Soekarno terbilang cukup sempit, sehingga sulit untuk menyesuaikan posisi pesawat. Hal itu telah dia pastikan melalui potret satelit di google maps.
Selain sempitnya apron, jalur pesawat juga tidak dilengkapi dengan marka pergerakan pesawat atau taxiway line. Sehingga pilot biasanya akan kesulitan menyesuaikan posisi pesawat.
“Bandara Bengkulu itu tempat parkir pesawatnya sempit, kemudian untuk pergerakan pesawat di apron itu tidak ada taxiway line sehingga tidak ada marka yang bisa dijadikan pedoman bagi pilot. Hal seperti ini (nabrak tiang listrik, Red) hanya tunggu waktu aja,” terangnya.
Meski demikian, Alvin berpendapat kesalahan pihak Lion Air sendiri seharusnya menyediakan wing man atau pemandu pesawat. Sehingga bisa membantu pilot mengendalikan burung besi, agar insiden seperti ini tidak terjadi.
Sebelumnya, Pesawat Lion Air JT-633 rute Bengkulu-Jakarta batal terbang. Pesawat yang berada di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) mengalami keterlambatan terbang dari jadwal semula pukul 18.20 WIB.
Dalam foto yang beredar, pesawat terlambat berangkat lantaran terjadi kerusakan pada saya pesawat. Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro memberikan klarifikasi atas insiden tersebut.
“Klarifikasi terkait penundaan keberangkatan guna memastikan keselamatan penerbangan disebabkan terjadi llekukan pada ujung sayap sebelah kiri (wing tip) menyenggol tiang lampu koordinat di bandar udara,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima.
Menanggapi insiden tersebut, Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, insiden seperti ini bisa menimpa seluruh maskapai. Sehingga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pihak maskapai Lion Air.
“Bisa (menimpai semua maskapai, Red) kalau saya lihat Lion lagi apes aja,” ujar Alvin.
Lebih lanjut Alvin menuturkan, lahan parkir (apron) bandara Fatmawati Soekarno terbilang cukup sempit, sehingga sulit untuk menyesuaikan posisi pesawat. Hal itu telah dia pastikan melalui potret satelit di google maps.
Selain sempitnya apron, jalur pesawat juga tidak dilengkapi dengan marka pergerakan pesawat atau taxiway line. Sehingga pilot biasanya akan kesulitan menyesuaikan posisi pesawat.
“Bandara Bengkulu itu tempat parkir pesawatnya sempit, kemudian untuk pergerakan pesawat di apron itu tidak ada taxiway line sehingga tidak ada marka yang bisa dijadikan pedoman bagi pilot. Hal seperti ini (nabrak tiang listrik, Red) hanya tunggu waktu aja,” terangnya.
Meski demikian, Alvin berpendapat kesalahan pihak Lion Air sendiri seharusnya menyediakan wing man atau pemandu pesawat. Sehingga bisa membantu pilot mengendalikan burung besi, agar insiden seperti ini tidak terjadi.
Sebelumnya, Pesawat Lion Air JT-633 rute Bengkulu-Jakarta batal terbang. Pesawat yang berada di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) mengalami keterlambatan terbang dari jadwal semula pukul 18.20 WIB.
Dalam foto yang beredar, pesawat terlambat berangkat lantaran terjadi kerusakan pada saya pesawat. Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro memberikan klarifikasi atas insiden tersebut.
“Klarifikasi terkait penundaan keberangkatan guna memastikan keselamatan penerbangan disebabkan terjadi llekukan pada ujung sayap sebelah kiri (wing tip) menyenggol tiang lampu koordinat di bandar udara,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima.
Comments
Post a Comment